Selasa, 29 Oktober 2013

SAP Bahaya Merokok


Satuan acara pembelajaran
Bahaya merokok




LOGO AKPER SAPTA MARGA PLG
 







Di Susun Oleh :
1.      Ahmad Mulkan Aziman
2.      Achmad Fikri
3.      Ferry Ariansyah

Dosen Pembimbing :
Hamyatri, M.Kes


AKADEMI KEPERAWATAN SAPTA KARYA PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2013-2014
KATA PENGANTAR

            Puji syukur kami panjatkan kehadiran allah SWT yang  telah  memberikan rahmat serta karunia-Nya  kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah  ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Bahaya Merokok”.
            Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
            Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.



Penulis, Oktober 2013


Penulis



DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar............................................................................................... ...... ii
Daftar Isi......................................................................................................... ...... iii
SAP (satuan acara pembelajaran)................................................................ ...... iv
BAB.I.PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang..................................................................................
1.2.Rumusan Masalah.............................................................................
1.3.Tujuan...............................................................................................
1.4.Manfaat....................................................................................................
HBAB.II.TINJAUAN TEORI
2.1.Defenisi.............................................................................................
2.2.Dampak.............................................................................................
BAB.III.PENUTUP
3.1.Kesimpulan.......................................................................................
3.2.Saran.................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA





SAP ( Satuan Acara Pembelajaran)
BAHAYA MEROKOK

Pokok Bahasan         : Bahaya Dari Merokok
Hari /Tanggal            : Kamis, 24 Oktober 2013
Waktu                        : 10.00 WIB
Penyaji                       : 1.       Ahmad Mulkan Aziman
                                      2.       Achmad Fikri
                                      3.       Ferry Ariansyah
Tempat                       : Desa Rimba Alai  Kec. Banyuasin  Kab. Banyuasin III

I.                   Analisa Situasi          
Seluruh Masyarakat Di Desa Rimba Alai Khusus-Nya Kepada Bapak-bapak dan Remaja Putra Mengerti Tentang Bahaya Merokok Terhadap Kesehatan
II.                Tujuan
A.    Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mendapatkan penyuluhan tentang bahaya merokok terhadap kesehatan. Para peserta penyuluhan mampu mengerti mengenai dampak dampak menggunakan rokok atau mengkonsumsi rokok.
B.     Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
1.      Menjelaskan Pengertian Rokok Secara Benar
2.      Menyebutkan Kandungan Rokok
3.      Menjelaskan Bahaya Merokok
4.      Menyebutkan Penyakit Akibat Merokok
5.      Mengetahui Mengapa Orang Merokok
6.      Menyebutkan Tips Berhenti Merokok
7.      Menyebutkan Upaya Pencegahan.
III.             Sasaran
Memberikan penyuluhan tentang bahaya merokok kepada masyarakat yang berada di Desa Rimba Alai.
IV.             Garis-garis Materi
-          Pengertian Rokok
-          Kandungan Rokok
-          Bahaya Merokok
-          Penyakit Akibat Merokok
-          Mengapa Orang Merokok
-          Tips Berhenti Merokok
-          Upaya Pencegahan.







V.        Pelaksanaan Kegiatan
No
Langkah-Langkah
Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Peserta
Waktu
1.
Pembukaan
-       Penyampaian salam
-       Perkenalan
-       Menjelaskan topic penyuluhan
-       Menjelaskan tujuan
-       Menjelaskan waktu pelaksanaan
-      Membalas salam
-      Memperhatikan

5 menit
2.
Pengkajian
-       Pengertian rokok
-       Kandungan rokok
-       Bahaya merokok
-       Penyakit akibat merokok
-       Mengapa orang merokok
-       Tips berhenti merokok
-       Upaya pencegahan
-      Memperhatikan penjelasan dan mencermati materi
30 menit
3.
Evaluasi
-       Memberikan kesempatan untuk bertanya
-       Menjawab pertanyaan peserta

-       Memberikan pertanyaan kepada peserta
-       Memberikan hadiah untuk peserta yang menjawab
-       Bertanya

-       Memperhatikan jawaban
-       Memperhatikan pertanyaan
-       Menjawab pertanyaan
15 menit
4.
Penutup
-       Menyimpulkan hasil penyuluhan
-       Mengakhiri dengan salam
-      Memperhatikan

-      Menjawab salam

5 menit
VI.       Pengorganisasian
1.      Moderator :
-          Muhammad Firdaus
2.      Penyaji       :
-          Ahmad Mulkan Aziman
-          Achmad Fikri
-          Ferry Ariansyah
3.      Fasilitator   :
-          Ryan Hadi
-          Iwan Hartanto
4.      Observer   :
-          Danu Wiharjo
-          Dawila
VII.     Metode
1.      Ceramah
2.      Diskusi
3.      Tanya Jawab
4.      Demonstrasi
VIII.    Media   :
-          Leaflet
-          Laptop
-          LCD
-          Microsoft Power Point Presentation
IX.       Evaluasi
            Peserta Penyuluhan Mampu :
1.      Menjelaskan yang dimaksud dengan rokok
2.      Menyebutkan 2 dari 3 kandungan rokok
3.      Menyebutkan 3 dari 5 bahaya merokok
4.      Menyebutkan 4 panyakit yang dapat ditimbulkan akibat merokok
5.      Mengidentifikasi beberapa penyebab alasan orang merokok
6.      Menyebutkan 3 tips berhenti merokok
7.      Menyebutkan upaya pencegahan merokok












BAB I
PENDAHULUAN
1.1.            Latar Belakang
Merokok merupakan suatu masalah sosial yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat Indonesia. Dimana rokok memiliki dua sisi, satu sisi rokok merupakan sektor penyerap tenaga kerja terbesar di Indonesia dan sumber pemasukan pertama bagi pemerintah, satu sisi rokok merupakan salah satu sumber penyakit di Indonesia karena apa , tidak hanya mereka yang merokok secara aktif saja yang kesehatannya berbahaya tapi mereka yang secara tidak sengaja ikut menghirup ( perokok pasif ) asap rokok tersebut memiliki resiko yang lebih besar terkena penyakit pernafasan. Dikalangan remaja merokok dianggap sebagai sesuatu yang menunjukkan jati diri mereka dan jika mereka merokok maka mereka akan dianggap jantan hal itulah yang membuat angka kasus merokok pada kalangan remaja meningkat. Hal itu mungkin dikarenakan pengaruh dari iklan rokok yang terlalu berlebihan menampilkan produk-produk rokok mereka. Sejarah rokok pada mulanya dimulai oleh Columbus memperkenalkan tembakau pada masyarakat dunia Barat pada abad XVI. Sejak saat itu, ternyata tembakau sangat diminati, terutama oleh kaum pria, karena hanya dengan membakar dan menghisapnya dapat menghangatkan tubuh. Dalam perkembangannya hingga saat ini, bukan hanya kaum pria yang menikmati kebiasaan menghisap gulungan daun tembakau tersebut, namun juga kaum wanita. Bahkan bukan hanya di dunia Barat saja, kebiasaan merokok telah melanda dunia Timur, seperti Asia dan termasuk Indonesia sendiri (Efendi, 2003).  
Indonesia menduduki peringkat ke-tiga negara perokok terbanyak di dunia setelah China dan India. Hal ini ironis karena memicu 500 ribu nyawa/tahun melayang. Lebih memprihatinkan lagi, dilihat dari profil perokok lebih dari sepertiganya (30%) adalah kalangan pelajar.”Rata-rata sebagian besar dari mereka memulai merokok saat usia di bawah 10 tahun,” ujar Menteri Kesehatan Endang Rahayu Setianingsih dalam sambutannya. Hingga kini tak kurang sekitar satu miliar warga dunia merupakan perokok, dengan 80% di antaranya disumbang dari negara berkembang. Khusus Indonesia, dari 50% keluarga ditemukan satu keluarga sebagai perokok, sehingga tak mengherankan lebih dari separuh penduduk Indonesiadiduga sebagai perokok. Dari jumlah itu, sekitar 40% berasal dari perokok laki-laki, sedangkan sisanya disumbangkan wanita. Berdasarkan data Riskesdas 2007, hampir sepertiga warga Indonesia merupakan perokok. Sebagai gambaran, bila data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk Indonesia 2010 237,56 juta, artinya terdapat 80 juta orang perokok di negeri ini (Smet, 1994).
Pada tahun 2001, dalam skala nasional, Departemen Pendidikan Nasional telah mencatat bahwa jumlah perokok di kalangan remaja dengan usia rata-rata 15-24 tahun, sekitar 26,56 %. Yayasan Kanker Indonesia (YKI) juga telah mencatat secara khusus bahwa 18 % remaja yang duduk di bangku SLTP diketahui mulai merokok, dan pengalaman anak pertama kali mulai merokok dari 19,8 % siswa perokok yang diteliti baik remaja putra maupun putri, ternyata mulai dari tingkat SMP (Bawazeer; Hattab; Morales, 1999). Beberapa penelitian sejenisnya juga menjelaskan bahwa untuk pertama kalinya remaja merokok pada usia antara 11-13 tahun dan 85-90 % remaja perokok dimulai sebelum usia 18 tahun (Smet, 1994). Berdasarkan hasil penelitian terhadap 120 orang siswa yang menjadi responden, 59,17 % diketahui merokok. Dari jumlah perokok tersebut, 67,60 % siswa diketahui merokok sejak duduk di kelas III SMP. Secara kuantitas, 67,87 % responden mengaku mampu menghabiskan 1-3 batang rokok perhari, 25,35 % responden mampu menghabiskan 4-6 batang rokok perhari, 4,23 % responden mampu menghabiskan 7-10 batang rokok perhari, sementara 2,55 % sisanya mengaku mampu menghabiskan lebih dari 10 batang rokok perhari(Efendi, 2003).
Data-data hasil penelitian di atas hanyalah segelintir fakta yang tercatat. Seperti fenomena gunung es, pada kanyataannya masih banyak terdapat remaja dan kalangan usia dewasa yang masih menjalani dan menjadikan aktivitas menghisap batang rokok sebagai salah satu gaya hidup. Kecenderungan-kecenderungan remaja menjadi perokok terjadi seiring dengan gencarnya promosi di berbagai media, serta kurangnya pemahaman dan pengertian yang cukup, tentang dampak negatif kebiasaan merokok bagi kesehatan. Adapun kecenderungan-kecenderungan tersebut dapat dibendung apabila remaja memperoleh apa yang mereka butuhkan, seperti pemahaman dan informasi yang cukup cermat dan tentu harus mampu mereka terapkan sehingga mereka mampu membentuk motivasi diri sendiri untuk terhindar dan terbebas dari kebiasaan merokok. Selain itu, remaja perlu diarahkan dan diberi alternatif solusi untuk memilih kegiatan dan aktivitas-aktivitas lain yang lebih positif, sehingga potensi yang mereka miliki dapat dikembangkan seoptimal mungkin. Melalui upaya penyuluhan kesehatan, diharapkan remaja mampu memahami pentingnya menghindari lingkungan dan kebiasaan merokok, serta diharapkan terbentuk motivasi diri dan mampu menjadi kader pendidik sebaya bagi teman-temannya. Tentunya semua ini akan dapat diwujudkan dengan dukungan keluarga serta masyarakat, sehingga kecenderungan remaja untuk merokok dapat diminimalisasi dan bahkan dihilangkan.
1.2.Rumusan Masalah
1.      Menjelaskan Pengertian Rokok Secara Benar
2.      Menyebutkan Kandungan Rokok
3.      Menjelaskan Bahaya Merokok
4.      Menyebutkan Penyakit Akibat Merokok
5.      Mengetahui Mengapa Orang Merokok
6.      Menyebutkan Tips Berhenti Merokok
7.      Menyebutkan Upaya Pencegahan.




1.3.Tujuan
Setelah mendapatkan penyuluhan tentang bahaya merokok terhadap kesehatan. Para peserta penyuluhan mampu mengerti mengenai dampak-dampak menggunakan rokok atau mengkonsumsi rokok.
1.4.Manfaat
-          Bagi pembaca, dapat mengetahui betapa berbahayanya mengkonsumsi rokok.
-          Bagi pembaca, dapat mendalami tentang pengertian rokok.
-          Bagi penulis, merasa puas dengan makalah yang di buatnya, karena telah berupaya menyadarkan masyarakat tentang bahayanya merokok bagi kesehatan.











BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1.      Defenisi Merokok
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lain.
Rokok merupakan salah satu zat aditif yang bila digunakan mengakibatkan bahaya kesehatan bagi diri sendiri maupun masyarakat, oleh karena itu diperlukan berbagai kegiatan pengamanan rokok bagi kesehatan.
Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bentuk lainnya yang mengandung “nikotin” dan “tar” dengan atau tanpa bahan tambahan.
Merokok adalah menghisap zat-zat yang dapat menimbulkan gangguan pada organ tubuh
2.2.      Kandungan Dalam Rokok
Rokok mengandung kurang lebih 4000 lebih elemen-elemen dan setidaknya 200 diantaranya berbahaya bagi kesehatan. Racun utama pada rokok adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida. Selain itu, dalam sebatang rokok juga mengandung bahan-bahan kimia lain yang tak kalah beracunnya.
Zat-zat beracun yang terdapat dalam rokok antara lain adalah sebagai berikut :
1.      Karbon monoksida (CO).
Gas CO adalah sejenis gas yang tidak memiliki bau. Unsur ini dihasilkan oleh pembakaran yang tidak sempurna dari unsur zat arang atau karbon. Gas CO yang dihasilkan sebatang rokok dapat mencapai 3 – 6%, gas ini dapat di hisap oleh siapa saja. Oleh orang yang merokok atau orang yang terdekat dengan si perokok, atau orang yang berada dalam satu ruangan. Seorang yang merokok hanya akan menghisap 1/3 bagian saja, yaitu arus yang tengah atau mid-stream, sedangkan arus pinggir (side – stream) akan tetap berada diluar. Sesudah itu perokok tidak akan menelan semua asap tetapi ia semburkan lagi keluar. Gas CO mempunyai kemampuan mengikat hemoglobin (Hb) yang terdapat dalam sel darah merah (eritrosit) lebih kuat dibanding oksigen, sehingga setiap ada asap rokok disamping kadar oksigen udara yang sudah berkurang, ditambah lagi sel darah merah akan semakin kekurangan oksigen, oleh karena yang diangkut adalah CO dan bukan O2 (oksigen). Sel tubuh yang menderita kekurangan oksigen akan berusaha meningkatkan yaitu melalui kompensasi pembuluh darah dengan jalan menciut atau spasme. Bila proses spasme berlangsung lama dan terus menerus maka pembuluh darah akan mudah rusak dengan terjadinya proses aterosklerosis (penyempitan). Penyempitan pembuluh darah akan terjadi dimana-mana. Di otak, di jantung, di paru, di ginjal, di kaki, di saluran peranakan, di ari-ari pada wanita hamil.
2.      Nikotin
Nikotin adalah merupakan candu yang sangat kuat.  Nikotin rokok mengandung lebih banyak zat addictive (zat yang menyebabkan kecanduan) daripada heroin ataupun kokain. Perusahaan-perusahaan rokok seringkali memanipulasi kadar nikotin pada rokok yang mereka produksi agar memberikan rasa yang tetap sama. Mereka juga tidak bisa memastikan kadar nikotin yang sama pada setiap batang rokok yang anda hisap. Nikotin yang terkandung di dalam asap rokok antara 0.5 – 3 ng, dan semuanya diserap, sehingga di dalam cairan darah atau plasma antara 40 – 50 ng/ml.
Nikotin bukan merupakan komponen karsinogenik. Hasil pembusukan panas dari nikotin seperti dibensakridin, dibensokarbasol, dan nitrosamin-lah yang bersifat karsinogenik. Pada paru, nikotin dapat menghambat aktivitas silia. Seperti halnya heroin dan kokain, nikotin juga memiliki karakteristik efek adiktif dan psikoaktif. Perokok akan merasakan kenikmatan, kecemasan berkurang, toleransi dan keterikatan fisik. Hal itulah yang menyebabkan mengapa sekali merokok susah untuk berhenti.
Efek nikotin menyebabkan perangsangan terhadap hormon kathekolamin (adrenalin) yang bersifat memacu jantung dan tekanan darah. Jantung tidak diberikan kesempatan istirahat dan tekanan darah akan semakin meninggi, berakibat timbulnya hipertensi.
Efek lain merangsang berkelompoknya trombosit (sel pembekuan darah), trombosit akan menggumpal dan akhirnya akan menyumbat pembuluh darah yang sudah sempit akibat asap yang mengandung CO yang berasal dari rokok.
3.      Tar
Tar adalah sebuah zat yang dihasilkan dalam pembakaran tembakau (rokok biasa) dan bahan tanaman lain (rokok herbal) ketika seseorang merokok. Ia merupakan campuran dari beberapa zat yang bersama-sama membentuk suatu massa yang dapat melekat di paru-paru.Tar adalah sejenis cairan kental berwarna coklat tua atau hitam yang merupakan substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru. Kadar tar pada rokok antara 0,5-35 mg per batang. Tar merupakan suatu zat karsinogen yang dapat menimbulkan kanker pada jalan nafas dan paru-paru.
4.      Kadmium
Kadmium adalah zat yang dapat meracuni jaringan tubuh terutama ginjal.
5.      Akrolein
Akrolein merupakan zat cair yang tidak berwarna seperti aldehid. Zat ini sedikit banyak mengandung kadar alcohol. Artinya, akrolein ini adalah alcohol yang cairannya telah diambil. Cairan ini sangat mengganggu kesehatan.
6.      Amoniak
Amoniak merupakan gas yang tidak berwarna yang terdiri dari nitrogen dan hydrogen. Zat ini tajam baunya dan sangat merangsang. Begitu kerasnya racun yang ada pada ammonia sehingga jika masuk sedikit pun ke dalam peredaran darah akan mengakibatkan seseorang pingsan atau koma.
7.      Asam Format
Asam format merupakan sejenis cairan tidak berwarna yang bergerak bebas dan dapat membuat lepuh. Cairan ini sangat tajam dan menusuk baunya. Zat ini dapat menyebabkan seseorang seperti merasa digigit semut.
8.      Hidrogen Sianida/HCN
Hidrogen sianida merupakan sejenis gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak memiliki rasa. Zat ini merupakan zat yang paling ringan, mudah terbakar dan sangat efisien untuk menghalangi pernapasan dan merusak saluran pernapasan. Sianida adalah salah satu zat yang mengandung racun yang sangat berbahaya. Sedikit saja sianida dimasukkan langsung ke dalam tubuh dapat mengakibatkan kematian.


9.      Nitrous Oxid
Nitrous oxide merupakan sejenis gas yang tidak berwarna, dan bila terhisap dapat menyebabkan hilangnya pertimbangan dan menyebabkan rasa sakit. Nitrous oxide ini adalah sejenis zat yang pada mulanya dapat digunakan sebagai pembius waktu melakukan operasi oleh dokter.
10.  Formaldehid
Formaldehid adalah sejenis gas tidak berwarna dengan bau tajam. Gas ini tergolong sebagai pengawet dan pembasmi hama. Gas ini juga sangat beracun keras terhadap semua organisme hidup.
11.  Fenol        
Fenol adalah campuran dari kristal yang dihasilkan dari distilasi beberapa zat organic seperti kayu dan arang, serta diperoleh dari tar arang. Zat ini beracun dan membahayakan karena fenol ini terikat ke protein dan menghalangi aktivitas enzim.
12.  Asetol
Asetol adalah hasil pemanasan aldehid (sejenis zat yang tidak berwarna yang bebas bergerak) dan mudah menguap dengan alcohol.
13.  Hidrogen sulfida
Hidrogen sulfida adalah sejenis gas yang beracun yang gampang terbakar dengan bau yang keras. Zat ini menghalangi oksidasi enzim (zat besi yang berisi pigmen).

14.  Piridin
Piridin adalah sejenis cairan tidak berwarna dengan bau tajam. Zat ini dapat digunakan mengubah sifat alcohol sebagai pelarut dan pembunuh hama.
15.  Metil Klorida
Metil klorida adalah campuran dari zat-zat bervalensi satu antara hydrogen dan karbon merupakan unsurnya yang utama. Zat ini adalah senyawa organic yang beracun.
16.  Metanol
Metanol adalah sejenis cairan ringan yang mudah menguap dan mudah terbakar. Meminum atau menghisap methanol mengakibatkan kebutaan dan bahkan kematian.
2.3.      Bahaya Merokok
Asap rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia yang 200 diantaranya beracun dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker bagi tubuh. Beberapa zat yang sangat berbahaya yaitu tar, nikotin, karbon monoksida, dsb.
Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung tiga kali lipat bahan pemicu kanker di udara dan 50 kali mengandung bahan pengeiritasi mata dan pernapasan. Semakin pendek rokok semakin tinggi kadar racun yang siap melayang ke udara. Suatu tempat yang dipenuhi polusi asap rokok adalah tempat yang lebih berbahaya daripada polusi di jalanan raya yang macet.
Seseorang yang mencoba merokok biasanya akan ketagihan karena rokok bersifat candu yang sulit dilepaskan dalam kondisi apapun. Seorang perokok berat akan memilih merokok dari pada makan jika uang yang dimilikinya terbatas.
Harga rokok yang mahal akan sangat memberatkan orang yang tergolong miskin, sehingga dana kesejahteraan dan kesehatan keluarganya sering dialihkan untuk membeli rokok. Kegiatan yang merusak tubuh adalah perbuatan dosa.
2.4.      Penyakit Akibat Merokok
-          Kanker mulut
-          Kanker paru-paru
-          Kanker perut
-          Kanker payudara
-          Penyakit jantung
-          Stroke
-          Kemandulan
-          Bronchitis
-          Osteoporosis
2.5.      Mengapa Orang Merokok
-          Rokok tanda kejantanan
-          Ekspresi perlawanan  dan pemberontakan
-          Kebiasaan sehari-hari (budaya)
-          Peer pressure (tekanan teman sebaya)
-          Pencapaian kebebasan
-          Pelarian tekanan hidup
2.6.      Tips Berhenti Merokok
Dikenal dengan 8M :
-         Memiliki niat dan motivasi
-         Minum air atau juice buah
-         Memohon doa
-         Membuat sesuatu
-         Mengunyah sesuatu
-         Menarik nafas panjang
-         Melengahkan nyalaan api rokok
-         Melakukan olahraga
2.7.Upaya Pencegahan Merokok
Dalam upaya prevensi, motivasi untuk menghentikan perilaku merokok penting untuk dipertimbangkan dan dikembangkan. Dengan menumbuhkan motivasi dalam diri untuk berhenti atau tidak mencoba untuk merokok, akan membuat mereka mampu untuk tidak terpengaruh oleh godaan merokok yang datang dari teman, media massa atau kebiasaan keluarga/orangtua.
Suatu program kampanye anti merokok yang dilakukan dapat dijadikan contoh dalam melakukan upaya pencegahan agar tidak merokok, karena ternyata program tersebut membawa hasil yang menggembirakan. Kampanye anti merokok ini dilakukan dengan cara membuat berbagai poster, film dan diskusi-diskusi tentang berbagai aspek yang berhubungan dengan merokok. Lahan yang digunakan untuk kampanye ini adalah sekolah-sekolah, televisi atau radio.
 














BAB III
PENUTUP
3.1.      Kesimpulan
Untuk dapat mengetahui bahaya rokok bagi perokok pasif dan perokok aktif, kita perlu:
-            Kita harus memiliki pengetahuan mendalam tentang bahaya rokok bagi  perokok aktif dan perokok pasif itu sendiri.
-            Kita harus mengetahui cara menolak ajakan atau tawaran merokok secara tidak menyinggung dan menyakiti perasaan orang lain.
-            Kita sebisa mungkin harus bisa menjauh dari orang yang sedang menghisap rokok selagi memungkinkan.
-            Kita di tuntut untuk bisa menarik contoh bahaya rokok dari pengalaman orang-orang di sekitar kita.
-            Kita di tuntut untuk bisa menjaga diri dari pengaruh rokok.
-            Kita harus bisa menjauhi diri dari pengaruh-pengaruh rokok demi kebaikan masadepan kita






3.2.      Saran
-          Sebaiknya, orang yang sudah kecanduan rokok tidak merokok di sekitar anak-anak, manula, dan Ibu hamil agar tidak meracuni udara di sekitar mereka dan mereka tidak menjadi perokok pasif.
-          Sebaiknya orang yang sudah kecanduan rokok berusaha untuk  melepaskan diri dari rokok tersebut.
-          Sebaiknya, orang tua harus bisa lebih memperhatikan anak-anaknya untuk menjauhi diri dari pengaruh rokok pasif dan pengaruh rokok aktif.









                                                                                                              

DAFTAR PUSTAKA
http://www.sitepalace.com/ramisa/bahayarokok.htm
http://bahayarokok.blogspot.com/
http://www.e-psikologi.com/remaja
http://www.pjnhk.go.id/content/view/175/31/
http://organisasi.org/efek-bahaya-asap-rokok


Tidak ada komentar:

Posting Komentar