Satuan acara pembelajaran
Bahaya merokok
Di
Susun Oleh :
1.
Ahmad
Mulkan Aziman
2.
Achmad
Fikri
3.
Ferry
Ariansyah
Dosen
Pembimbing :
Hamyatri,
M.Kes
AKADEMI
KEPERAWATAN SAPTA KARYA PALEMBANG
TAHUN
AJARAN 2013-2014
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya
kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya
yang berjudul “Bahaya Merokok”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai
akhir. Semoga allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.
Penulis, Oktober 2013
Penulis
DAFTAR
ISI
Halaman
Kata
Pengantar............................................................................................... ...... ii
Daftar
Isi......................................................................................................... ...... iii
SAP
(satuan acara pembelajaran)................................................................ ...... iv
BAB.I.PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang..................................................................................
1.2.Rumusan Masalah.............................................................................
1.3.Tujuan...............................................................................................
1.4.Manfaat....................................................................................................
HBAB.II.TINJAUAN
TEORI
2.1.Defenisi.............................................................................................
2.2.Dampak.............................................................................................
BAB.III.PENUTUP
3.1.Kesimpulan.......................................................................................
3.2.Saran.................................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA
SAP
( Satuan Acara Pembelajaran)
BAHAYA
MEROKOK
Pokok Bahasan
: Bahaya Dari Merokok
Hari /Tanggal : Kamis, 24 Oktober 2013
Waktu : 10.00 WIB
Penyaji : 1. Ahmad Mulkan Aziman
2. Achmad
Fikri
3. Ferry
Ariansyah
Tempat : Desa Rimba Alai Kec. Banyuasin Kab. Banyuasin III
I.
Analisa
Situasi
Seluruh Masyarakat Di Desa Rimba Alai Khusus-Nya
Kepada Bapak-bapak dan Remaja Putra Mengerti Tentang Bahaya Merokok Terhadap Kesehatan
II.
Tujuan
A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah
mendapatkan penyuluhan tentang bahaya merokok terhadap kesehatan. Para peserta
penyuluhan mampu mengerti mengenai dampak dampak menggunakan rokok atau
mengkonsumsi rokok.
B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
1. Menjelaskan Pengertian Rokok Secara
Benar
2. Menyebutkan Kandungan Rokok
3. Menjelaskan Bahaya Merokok
4. Menyebutkan Penyakit Akibat Merokok
5. Mengetahui Mengapa Orang Merokok
6. Menyebutkan Tips Berhenti Merokok
7. Menyebutkan Upaya Pencegahan.
III.
Sasaran
Memberikan penyuluhan tentang bahaya merokok kepada
masyarakat yang berada di Desa Rimba Alai.
IV.
Garis-garis Materi
-
Pengertian Rokok
-
Kandungan Rokok
-
Bahaya Merokok
-
Penyakit Akibat Merokok
-
Mengapa Orang Merokok
-
Tips Berhenti Merokok
-
Upaya Pencegahan.
V. Pelaksanaan
Kegiatan
No
|
Langkah-Langkah
|
Kegiatan
Penyuluhan
|
Kegiatan
Peserta
|
Waktu
|
1.
|
Pembukaan
|
- Penyampaian salam
- Perkenalan
- Menjelaskan topic
penyuluhan
- Menjelaskan tujuan
- Menjelaskan waktu
pelaksanaan
|
- Membalas salam
-
Memperhatikan
|
5
menit
|
2.
|
Pengkajian
|
- Pengertian
rokok
- Kandungan
rokok
- Bahaya
merokok
- Penyakit
akibat merokok
- Mengapa
orang merokok
- Tips berhenti
merokok
- Upaya
pencegahan
|
- Memperhatikan
penjelasan dan mencermati materi
|
30
menit
|
3.
|
Evaluasi
|
- Memberikan
kesempatan untuk bertanya
-
Menjawab pertanyaan peserta
-
Memberikan pertanyaan kepada peserta
- Memberikan hadiah
untuk peserta yang menjawab
|
- Bertanya
- Memperhatikan
jawaban
- Memperhatikan
pertanyaan
- Menjawab
pertanyaan
|
15
menit
|
4.
|
Penutup
|
-
Menyimpulkan hasil penyuluhan
- Mengakhiri dengan
salam
|
- Memperhatikan
- Menjawab
salam
|
5
menit
|
VI. Pengorganisasian
1.
Moderator
:
-
Muhammad Firdaus
2.
Penyaji :
-
Ahmad Mulkan Aziman
-
Achmad Fikri
-
Ferry Ariansyah
3.
Fasilitator :
-
Ryan Hadi
-
Iwan Hartanto
4.
Observer
:
-
Danu Wiharjo
-
Dawila
VII. Metode
1.
Ceramah
2.
Diskusi
3.
Tanya Jawab
4.
Demonstrasi
VIII. Media :
-
Leaflet
-
Laptop
-
LCD
-
Microsoft Power Point Presentation
IX. Evaluasi
Peserta Penyuluhan Mampu :
1. Menjelaskan yang dimaksud dengan
rokok
2. Menyebutkan 2 dari 3 kandungan rokok
3. Menyebutkan 3 dari 5 bahaya merokok
4. Menyebutkan 4 panyakit yang dapat
ditimbulkan akibat merokok
5. Mengidentifikasi beberapa penyebab
alasan orang merokok
6. Menyebutkan 3 tips berhenti merokok
7. Menyebutkan upaya pencegahan merokok
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Merokok merupakan suatu masalah
sosial yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat Indonesia. Dimana
rokok memiliki dua sisi, satu sisi rokok merupakan sektor penyerap tenaga kerja
terbesar di Indonesia dan sumber pemasukan pertama bagi pemerintah, satu sisi
rokok merupakan salah satu sumber penyakit di Indonesia karena apa , tidak
hanya mereka yang merokok secara aktif saja yang kesehatannya berbahaya tapi
mereka yang secara tidak sengaja ikut menghirup ( perokok pasif ) asap rokok
tersebut memiliki resiko yang lebih besar terkena penyakit pernafasan.
Dikalangan remaja merokok dianggap sebagai sesuatu yang menunjukkan jati diri
mereka dan jika mereka merokok maka mereka akan dianggap jantan hal itulah yang
membuat angka kasus merokok pada kalangan remaja meningkat. Hal itu mungkin
dikarenakan pengaruh dari iklan rokok yang terlalu berlebihan menampilkan
produk-produk rokok mereka. Sejarah rokok pada mulanya dimulai oleh Columbus
memperkenalkan tembakau pada masyarakat dunia Barat pada abad XVI. Sejak saat
itu, ternyata tembakau sangat diminati, terutama oleh kaum pria, karena hanya
dengan membakar dan menghisapnya dapat menghangatkan tubuh. Dalam
perkembangannya hingga saat ini, bukan hanya kaum pria yang menikmati kebiasaan
menghisap gulungan daun tembakau tersebut, namun juga kaum wanita. Bahkan bukan
hanya di dunia Barat saja, kebiasaan merokok telah melanda dunia Timur, seperti
Asia dan termasuk Indonesia sendiri (Efendi, 2003).
Indonesia menduduki peringkat
ke-tiga negara perokok terbanyak di dunia setelah China dan India. Hal ini
ironis karena memicu 500 ribu nyawa/tahun melayang. Lebih memprihatinkan lagi,
dilihat dari profil perokok lebih dari sepertiganya (30%) adalah kalangan
pelajar.”Rata-rata sebagian besar dari mereka memulai merokok saat usia di
bawah 10 tahun,” ujar Menteri Kesehatan Endang Rahayu Setianingsih dalam
sambutannya. Hingga kini tak kurang sekitar satu miliar warga dunia merupakan
perokok, dengan 80% di antaranya disumbang dari negara berkembang. Khusus
Indonesia, dari 50% keluarga ditemukan satu keluarga sebagai perokok, sehingga
tak mengherankan lebih dari separuh penduduk Indonesiadiduga sebagai perokok.
Dari jumlah itu, sekitar 40% berasal dari perokok laki-laki, sedangkan sisanya
disumbangkan wanita. Berdasarkan data Riskesdas 2007, hampir sepertiga warga
Indonesia merupakan perokok. Sebagai gambaran, bila data Badan Pusat Statistik
(BPS) jumlah penduduk Indonesia 2010 237,56 juta, artinya terdapat 80 juta
orang perokok di negeri ini (Smet, 1994).
Pada tahun 2001, dalam skala
nasional, Departemen Pendidikan Nasional telah mencatat bahwa jumlah perokok di
kalangan remaja dengan usia rata-rata 15-24 tahun, sekitar 26,56 %. Yayasan
Kanker Indonesia (YKI) juga telah mencatat secara khusus bahwa 18 % remaja yang
duduk di bangku SLTP diketahui mulai merokok, dan pengalaman anak pertama kali
mulai merokok dari 19,8 % siswa perokok yang diteliti baik remaja putra maupun
putri, ternyata mulai dari tingkat SMP (Bawazeer; Hattab; Morales, 1999).
Beberapa penelitian sejenisnya juga menjelaskan bahwa untuk pertama kalinya
remaja merokok pada usia antara 11-13 tahun dan 85-90 % remaja perokok dimulai
sebelum usia 18 tahun (Smet, 1994). Berdasarkan hasil penelitian terhadap 120
orang siswa yang menjadi responden, 59,17 % diketahui merokok. Dari jumlah
perokok tersebut, 67,60 % siswa diketahui merokok sejak duduk di kelas III SMP.
Secara kuantitas, 67,87 % responden mengaku mampu menghabiskan 1-3 batang rokok
perhari, 25,35 % responden mampu menghabiskan 4-6 batang rokok perhari, 4,23 %
responden mampu menghabiskan 7-10 batang rokok perhari, sementara 2,55 % sisanya
mengaku mampu menghabiskan lebih dari 10 batang rokok perhari(Efendi, 2003).
Data-data hasil penelitian di atas
hanyalah segelintir fakta yang tercatat. Seperti fenomena gunung es, pada
kanyataannya masih banyak terdapat remaja dan kalangan usia dewasa yang masih
menjalani dan menjadikan aktivitas menghisap batang rokok sebagai salah satu
gaya hidup. Kecenderungan-kecenderungan remaja menjadi perokok terjadi seiring
dengan gencarnya promosi di berbagai media, serta kurangnya pemahaman dan
pengertian yang cukup, tentang dampak negatif kebiasaan merokok bagi kesehatan.
Adapun kecenderungan-kecenderungan tersebut dapat dibendung apabila remaja
memperoleh apa yang mereka butuhkan, seperti pemahaman dan informasi yang cukup
cermat dan tentu harus mampu mereka terapkan sehingga mereka mampu membentuk
motivasi diri sendiri untuk terhindar dan terbebas dari kebiasaan merokok.
Selain itu, remaja perlu diarahkan dan diberi alternatif solusi untuk memilih
kegiatan dan aktivitas-aktivitas lain yang lebih positif, sehingga potensi yang
mereka miliki dapat dikembangkan seoptimal mungkin. Melalui upaya penyuluhan
kesehatan, diharapkan remaja mampu memahami pentingnya menghindari lingkungan
dan kebiasaan merokok, serta diharapkan terbentuk motivasi diri dan mampu
menjadi kader pendidik sebaya bagi teman-temannya. Tentunya semua ini akan
dapat diwujudkan dengan dukungan keluarga serta masyarakat, sehingga
kecenderungan remaja untuk merokok dapat diminimalisasi dan bahkan dihilangkan.
1.2.Rumusan
Masalah
1. Menjelaskan Pengertian Rokok Secara
Benar
2. Menyebutkan Kandungan Rokok
3. Menjelaskan Bahaya Merokok
4. Menyebutkan Penyakit Akibat Merokok
5. Mengetahui Mengapa Orang Merokok
6. Menyebutkan Tips Berhenti Merokok
7. Menyebutkan Upaya Pencegahan.
1.3.Tujuan
Setelah mendapatkan
penyuluhan tentang bahaya merokok terhadap kesehatan. Para peserta penyuluhan
mampu mengerti mengenai dampak-dampak menggunakan rokok atau mengkonsumsi
rokok.
1.4.Manfaat
-
Bagi
pembaca, dapat mengetahui betapa berbahayanya mengkonsumsi rokok.
-
Bagi
pembaca, dapat mendalami tentang pengertian rokok.
-
Bagi
penulis, merasa puas dengan makalah yang di buatnya, karena telah berupaya
menyadarkan masyarakat tentang bahayanya merokok bagi kesehatan.
BAB
II
TINJAUAN
TEORI
2.1. Defenisi Merokok
Rokok adalah silinder dari kertas
berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan
diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok
dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat
dihirup lewat mulut pada ujung lain.
Rokok merupakan salah satu zat
aditif yang bila digunakan mengakibatkan bahaya kesehatan bagi diri sendiri
maupun masyarakat, oleh karena itu diperlukan berbagai kegiatan pengamanan
rokok bagi kesehatan.
Rokok adalah hasil olahan tembakau
terbungkus termasuk cerutu atau bentuk lainnya yang mengandung “nikotin” dan
“tar” dengan atau tanpa bahan tambahan.
Merokok adalah menghisap zat-zat
yang dapat menimbulkan gangguan pada organ tubuh
2.2. Kandungan
Dalam Rokok
Rokok mengandung
kurang lebih 4000 lebih elemen-elemen dan setidaknya 200 diantaranya berbahaya
bagi kesehatan. Racun utama pada rokok adalah tar, nikotin, dan karbon
monoksida. Selain itu, dalam sebatang rokok juga mengandung bahan-bahan kimia
lain yang tak kalah beracunnya.
Zat-zat beracun yang terdapat dalam rokok antara lain adalah sebagai berikut :
Zat-zat beracun yang terdapat dalam rokok antara lain adalah sebagai berikut :
1. Karbon monoksida (CO).
Gas CO adalah sejenis
gas yang tidak memiliki bau. Unsur ini dihasilkan oleh pembakaran yang tidak
sempurna dari unsur zat arang atau karbon. Gas CO yang dihasilkan sebatang
rokok dapat mencapai 3 – 6%, gas ini dapat di hisap oleh siapa saja. Oleh orang
yang merokok atau orang yang terdekat dengan si perokok, atau orang yang berada
dalam satu ruangan. Seorang yang merokok hanya akan menghisap 1/3 bagian saja,
yaitu arus yang tengah atau mid-stream, sedangkan arus pinggir (side – stream)
akan tetap berada diluar. Sesudah itu perokok tidak akan menelan semua asap
tetapi ia semburkan lagi keluar. Gas CO mempunyai kemampuan mengikat
hemoglobin (Hb) yang terdapat dalam sel darah merah (eritrosit) lebih kuat
dibanding oksigen, sehingga setiap ada asap rokok disamping kadar oksigen udara
yang sudah berkurang, ditambah lagi sel darah merah akan semakin kekurangan
oksigen, oleh karena yang diangkut adalah CO dan bukan O2 (oksigen). Sel tubuh
yang menderita kekurangan oksigen akan berusaha meningkatkan yaitu melalui
kompensasi pembuluh darah dengan jalan menciut atau spasme. Bila proses spasme
berlangsung lama dan terus menerus maka pembuluh darah akan mudah rusak dengan
terjadinya proses aterosklerosis (penyempitan). Penyempitan pembuluh darah akan
terjadi dimana-mana. Di otak, di jantung, di paru, di ginjal, di kaki, di
saluran peranakan, di ari-ari pada wanita hamil.
2. Nikotin
Nikotin adalah
merupakan candu yang sangat kuat. Nikotin rokok mengandung lebih banyak
zat addictive (zat yang menyebabkan kecanduan) daripada heroin ataupun kokain.
Perusahaan-perusahaan rokok seringkali memanipulasi kadar nikotin pada rokok
yang mereka produksi agar memberikan rasa yang tetap sama. Mereka juga tidak
bisa memastikan kadar nikotin yang sama pada setiap batang rokok yang anda hisap.
Nikotin yang
terkandung di dalam asap rokok antara 0.5 – 3 ng, dan semuanya diserap,
sehingga di dalam cairan darah atau plasma antara 40 – 50 ng/ml.
Nikotin bukan
merupakan komponen karsinogenik. Hasil pembusukan panas dari nikotin seperti
dibensakridin, dibensokarbasol, dan nitrosamin-lah yang bersifat karsinogenik.
Pada paru, nikotin dapat menghambat aktivitas silia. Seperti halnya heroin dan
kokain, nikotin juga memiliki karakteristik efek adiktif dan psikoaktif.
Perokok akan merasakan kenikmatan, kecemasan berkurang, toleransi dan
keterikatan fisik. Hal itulah yang menyebabkan mengapa sekali merokok susah untuk
berhenti.
Efek nikotin
menyebabkan perangsangan terhadap hormon kathekolamin (adrenalin) yang
bersifat memacu jantung dan tekanan darah. Jantung tidak diberikan kesempatan
istirahat dan tekanan darah akan semakin meninggi, berakibat timbulnya
hipertensi.
Efek lain merangsang
berkelompoknya trombosit (sel pembekuan darah), trombosit akan menggumpal dan
akhirnya akan menyumbat pembuluh darah yang sudah sempit akibat asap yang
mengandung CO yang berasal dari rokok.
3. Tar
Tar adalah sebuah zat yang dihasilkan
dalam pembakaran tembakau (rokok biasa) dan bahan tanaman lain (rokok herbal)
ketika seseorang merokok. Ia merupakan campuran dari beberapa zat yang
bersama-sama membentuk suatu massa yang dapat melekat di paru-paru.Tar adalah sejenis
cairan kental berwarna coklat tua atau hitam yang merupakan substansi
hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru. Kadar tar pada
rokok antara 0,5-35 mg per batang. Tar merupakan suatu zat karsinogen yang
dapat menimbulkan kanker pada jalan nafas dan paru-paru.
4.
Kadmium
Kadmium adalah zat
yang dapat meracuni jaringan tubuh terutama ginjal.
5.
Akrolein
Akrolein merupakan zat cair yang tidak berwarna seperti aldehid. Zat ini sedikit banyak mengandung kadar alcohol. Artinya, akrolein ini adalah alcohol yang cairannya telah diambil. Cairan ini sangat mengganggu kesehatan.
Akrolein merupakan zat cair yang tidak berwarna seperti aldehid. Zat ini sedikit banyak mengandung kadar alcohol. Artinya, akrolein ini adalah alcohol yang cairannya telah diambil. Cairan ini sangat mengganggu kesehatan.
6.
Amoniak
Amoniak merupakan gas yang tidak berwarna yang terdiri dari nitrogen dan hydrogen. Zat ini tajam baunya dan sangat merangsang. Begitu kerasnya racun yang ada pada ammonia sehingga jika masuk sedikit pun ke dalam peredaran darah akan mengakibatkan seseorang pingsan atau koma.
Amoniak merupakan gas yang tidak berwarna yang terdiri dari nitrogen dan hydrogen. Zat ini tajam baunya dan sangat merangsang. Begitu kerasnya racun yang ada pada ammonia sehingga jika masuk sedikit pun ke dalam peredaran darah akan mengakibatkan seseorang pingsan atau koma.
7.
Asam Format
Asam format merupakan
sejenis cairan tidak berwarna yang bergerak bebas dan dapat membuat lepuh.
Cairan ini sangat tajam dan menusuk baunya. Zat ini dapat menyebabkan seseorang
seperti merasa digigit semut.
8.
Hidrogen Sianida/HCN
Hidrogen sianida
merupakan sejenis gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak memiliki
rasa. Zat ini merupakan zat yang paling ringan, mudah terbakar dan sangat
efisien untuk menghalangi pernapasan dan merusak saluran pernapasan. Sianida
adalah salah satu zat yang mengandung racun yang sangat berbahaya. Sedikit saja
sianida dimasukkan langsung ke dalam tubuh dapat mengakibatkan kematian.
9.
Nitrous Oxid
Nitrous oxide
merupakan sejenis gas yang tidak berwarna, dan bila terhisap dapat menyebabkan
hilangnya pertimbangan dan menyebabkan rasa sakit. Nitrous oxide ini adalah
sejenis zat yang pada mulanya dapat digunakan sebagai pembius waktu melakukan
operasi oleh dokter.
10. Formaldehid
Formaldehid adalah sejenis gas tidak berwarna dengan bau tajam. Gas ini tergolong sebagai pengawet dan pembasmi hama. Gas ini juga sangat beracun keras terhadap semua organisme hidup.
Formaldehid adalah sejenis gas tidak berwarna dengan bau tajam. Gas ini tergolong sebagai pengawet dan pembasmi hama. Gas ini juga sangat beracun keras terhadap semua organisme hidup.
11. Fenol
Fenol adalah campuran dari kristal yang dihasilkan dari distilasi beberapa zat organic seperti kayu dan arang, serta diperoleh dari tar arang. Zat ini beracun dan membahayakan karena fenol ini terikat ke protein dan menghalangi aktivitas enzim.
Fenol adalah campuran dari kristal yang dihasilkan dari distilasi beberapa zat organic seperti kayu dan arang, serta diperoleh dari tar arang. Zat ini beracun dan membahayakan karena fenol ini terikat ke protein dan menghalangi aktivitas enzim.
12. Asetol
Asetol adalah hasil pemanasan aldehid (sejenis zat yang tidak berwarna yang bebas bergerak) dan mudah menguap dengan alcohol.
Asetol adalah hasil pemanasan aldehid (sejenis zat yang tidak berwarna yang bebas bergerak) dan mudah menguap dengan alcohol.
13. Hidrogen sulfida
Hidrogen sulfida
adalah sejenis gas yang beracun yang gampang terbakar dengan bau yang keras.
Zat ini menghalangi oksidasi enzim (zat besi yang berisi pigmen).
14. Piridin
Piridin adalah sejenis
cairan tidak berwarna dengan bau tajam. Zat ini dapat digunakan mengubah sifat
alcohol sebagai pelarut dan pembunuh hama.
15. Metil Klorida
Metil klorida adalah
campuran dari zat-zat bervalensi satu antara hydrogen dan karbon merupakan
unsurnya yang utama. Zat ini adalah senyawa organic yang beracun.
16. Metanol
Metanol adalah sejenis cairan ringan yang mudah menguap dan mudah terbakar. Meminum atau menghisap methanol mengakibatkan kebutaan dan bahkan kematian.
Metanol adalah sejenis cairan ringan yang mudah menguap dan mudah terbakar. Meminum atau menghisap methanol mengakibatkan kebutaan dan bahkan kematian.
2.3. Bahaya Merokok
Asap rokok mengandung kurang lebih
4000 bahan kimia yang 200 diantaranya beracun dan 43 jenis lainnya dapat
menyebabkan kanker bagi tubuh. Beberapa zat yang sangat berbahaya yaitu tar,
nikotin, karbon monoksida, dsb.
Asap rokok yang baru mati di asbak
mengandung tiga kali lipat bahan pemicu kanker di udara dan 50 kali mengandung
bahan pengeiritasi mata dan pernapasan. Semakin pendek rokok semakin tinggi
kadar racun yang siap melayang ke udara. Suatu tempat yang dipenuhi polusi asap
rokok adalah tempat yang lebih berbahaya daripada polusi di jalanan raya yang
macet.
Seseorang yang mencoba merokok
biasanya akan ketagihan karena rokok bersifat candu yang sulit dilepaskan dalam
kondisi apapun. Seorang perokok berat akan memilih merokok dari pada makan jika
uang yang dimilikinya terbatas.
Harga rokok yang mahal akan sangat
memberatkan orang yang tergolong miskin, sehingga dana kesejahteraan dan
kesehatan keluarganya sering dialihkan untuk membeli rokok. Kegiatan yang merusak tubuh adalah perbuatan
dosa.
2.4. Penyakit
Akibat Merokok
-
Kanker
mulut
-
Kanker
paru-paru
-
Kanker
perut
-
Kanker
payudara
-
Penyakit
jantung
-
Stroke
-
Kemandulan
-
Bronchitis
-
Osteoporosis
2.5. Mengapa Orang Merokok
-
Rokok
tanda kejantanan
-
Ekspresi
perlawanan dan pemberontakan
-
Kebiasaan
sehari-hari (budaya)
-
Peer
pressure (tekanan
teman sebaya)
-
Pencapaian
kebebasan
-
Pelarian
tekanan hidup
2.6. Tips Berhenti Merokok
Dikenal
dengan 8M :
-
Memiliki
niat dan motivasi
-
Minum
air atau juice buah
-
Memohon
doa
-
Membuat
sesuatu
-
Mengunyah
sesuatu
-
Menarik
nafas panjang
-
Melengahkan
nyalaan api rokok
-
Melakukan
olahraga
2.7.Upaya
Pencegahan Merokok
Dalam upaya
prevensi, motivasi untuk menghentikan perilaku merokok penting untuk
dipertimbangkan dan dikembangkan. Dengan menumbuhkan motivasi dalam diri untuk
berhenti atau tidak mencoba untuk merokok, akan membuat mereka mampu untuk
tidak terpengaruh oleh godaan merokok yang datang dari teman, media massa atau
kebiasaan keluarga/orangtua.
Suatu program
kampanye anti merokok yang dilakukan dapat dijadikan contoh dalam melakukan
upaya pencegahan agar tidak merokok, karena ternyata program tersebut membawa
hasil yang menggembirakan. Kampanye anti merokok ini dilakukan dengan cara
membuat berbagai poster, film dan diskusi-diskusi tentang berbagai aspek yang
berhubungan dengan merokok. Lahan yang digunakan untuk kampanye ini adalah
sekolah-sekolah, televisi atau radio.
BAB
III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Untuk dapat mengetahui bahaya rokok bagi perokok pasif dan
perokok aktif, kita perlu:
-
Kita
harus memiliki pengetahuan mendalam tentang bahaya rokok bagi perokok aktif dan perokok pasif itu sendiri.
-
Kita
harus mengetahui cara menolak ajakan atau tawaran merokok secara tidak
menyinggung dan menyakiti perasaan orang lain.
-
Kita
sebisa mungkin harus bisa menjauh dari orang yang sedang menghisap rokok selagi
memungkinkan.
-
Kita
di tuntut untuk bisa menarik contoh bahaya rokok dari pengalaman orang-orang di
sekitar kita.
-
Kita
di tuntut untuk bisa menjaga diri dari pengaruh rokok.
-
Kita
harus bisa menjauhi diri dari pengaruh-pengaruh rokok demi kebaikan masadepan
kita
3.2.
Saran
-
Sebaiknya,
orang yang sudah kecanduan rokok tidak merokok di sekitar anak-anak, manula,
dan Ibu hamil agar tidak meracuni udara di sekitar mereka dan mereka tidak
menjadi perokok pasif.
-
Sebaiknya
orang yang sudah kecanduan rokok berusaha untuk melepaskan diri dari rokok tersebut.
-
Sebaiknya,
orang tua harus bisa lebih memperhatikan anak-anaknya untuk menjauhi diri dari
pengaruh rokok pasif dan pengaruh rokok aktif.
DAFTAR
PUSTAKA
http://www.sitepalace.com/ramisa/bahayarokok.htm
http://bahayarokok.blogspot.com/
http://www.e-psikologi.com/remaja
http://www.pjnhk.go.id/content/view/175/31/
http://organisasi.org/efek-bahaya-asap-rokok
http://bahayarokok.blogspot.com/
http://www.e-psikologi.com/remaja
http://www.pjnhk.go.id/content/view/175/31/
http://organisasi.org/efek-bahaya-asap-rokok
Tidak ada komentar:
Posting Komentar